Penghargaan dan Hukuman merupakan salah satu cara memotivasi individu atau orang yang dipimpin dalam sebuah organisasi atau individu. Salah satu sisi dari bentuk penghargaan dan hukuman adalah kompensasi bagi karyawan untuk menerimanya dan merupakan kewajiban bagi organisasi atau individu atas kerja yang telah dilakukan. Dengan demikian dengan suatu kebijakan tertentu, kebijakan penghargaan dan kebijakan hukuman akan dapat menjadi pendorong usaha bagi indiviu untuk mencapai prestasinya yang terbaik sesusai dengan tujuan yang diharapkan.Penghargaan dan Hukuman menjadi bagian penting untuk perlu dipahami agar dapat memberikan hasil yang semakin meningkat bagi oganisasi.
1. Jenis - Jenis
Penghargaan dan Hukuman.
1. PENGHARGAAN
Dalam buku Manajemen
Tenaga Kerja, Bedjo Siswanto memberikan pengertian tentang penghargaan, yaitu :
“Penghargaan pengakuan atas suatu
prestasi yang telah dicapai oleh seseorang akan merupakan motivator yang kuat.
Pengakuan atas suatu prestasi, akan memberikan kepuasan yang lebih tinggi
daripada penghargaan dalam bentuk materi atau hadiah” (Siswanto, 2000;245)
Sedangkan pengertian
penghargaan menurut T.Hani Handoko (2000;167) adalah:
“Pemberian penghargaan dari perusahaan
kepada pegawai yang karena prestasi, masa kerja dan pengabdiannya dapat
dijadikan teladan bagi pegawai lainnya"
Berdasarkan
pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa penghargaan ialah pengakuan atas
suatu prestasi, masa kerja, dan pengabdian seseorang agar menjadi motivasi dan
teladan bagi orang yang lainnya.
Menurut Ahli
Terdapat jenis-jenis penghargaan
yang dinyatakan oleh sejumlah ahi ternama salah satunya oleh Schuster(1987).Menurut
Schuster penghargaan terbagi atas 2 jenis yaitu:
1. Penghargaan Intrinsik (intrinsic
rewards)
Menurut Schuster penghargaan intristik adalah penghargaan
yang barasal dari respon individu terhadap pekerjaan itu sendiri, yaitu berasal
dari transaksi seorang individu dengan tugasnya tanpa campur tangan pihak
ketiga.
Menurut Ivancevich, Kanopaske dan Matteson
(2006) penghargaan intrinsik dibedakan atas:
a) Penyelesaian (completion)
Kemampuan memulai dan menyelesaikan suatu pekerjaan atau
proyek merupakan hal yang sangat penting bagi sebagian orang. Orang-orang
seperti ini menilai apa yang mereka sebut sebagai penyelesaian tugas. Beberapa
orang memiliki kebutuhan untuk menyelesaiakan tugas dan efek dari
menyelesaiakan tugas bagi seseorang merupakan suatu bentuk penghargaan pada
dirinya sendiri.
b) Pencapaian (achievement)
Pencapaian merupakan penghargaan yang muncul dalam diri
sendiri, yang diperoleh ketika seseorang meraih suatu tujuan yang menantang.
c) Otonomi (autonomy)
Sebagian orang menginginkan
pekerjaan yang memberikan hak untuk mengambil keputusan dan bekerja tanpa
diawasi dengan ketat. Perasaan otonomi dapat dihasilkan dari kebebasan.
d) Pertumbuhan Pribadi
Seseorang yang mengalami pertumbuhan
pribadi semacam itu bisa merasakan perkambangan didalam dirinya dan bisa
melihat bagaimana kemampuannya dikembangkan.
2. Penghargaan Ekstrinsik (extrinsic
rewards)
Penghargaan ekstrinsik (ekstrinsic rewards) adalah
suatu penghargaan yang datang dari luar diri orang tersebut. Penghargaan
estrinsik menurut Schuster terbagi menjadi 2 jenis yaitu :
1) Penghargaan finansial:
Disebut juga Pengharagaan
Ekstrinsik Langsung yaitu penghargaan berupa uang atau imbalan yang
diterima seseorang atas jerih payahnya dalam bentuk uang berupa gaji.
a) Gaji dan upah
Gaji adalah balas jasa dalam bentuk uang yang diterima
karyawan sebagai konsekuensi dari kedudukanya sebagai seorang karyawan yang
memberikan sumbangan tenaga dan pikiran dalam mencapai tujuan perusahaan atau
dapat dikatakan sebagai bayaran tetap yang diterima seseorang dari sebuah
perusahaan. Upah adalah imbalan yang dibayarkan berdasarkan jam kerja, jumlah
barang yang dihasilkan atau banyaknya pelayanan yang diberikan.
b) Tunjangan karyawan
Seperti dana pensiun, perawatan di rumah sakit dan liburan.
Pada umumnya merupakan hal yang tidak berhubungan dengan kinerja karyawan, akan
tetapi didasarkan pada senioritas atau catatan kehadiran
c) Bonus/insentif
Adalah tambahan-tambahan imbalan di atas atau di luar
gaji/upah yang diberikan organisasi
2) Penghargaan non finansial :
Didefenisikan sebagai penghargaan
yang diberikan organisasi untuk karyawan yang tersebar untuk keanggotaan
mereka. Program proteksi berupa sistem jaminan sosial, tunjangan keamanan
sosial pensiun, kecacatan dan manfaat kompensasi kerja, medis dan manfaat rumah
sakit, manfaat pensiun dan manfaat asuransi.
a) Penghargaan interpersonal
Atau biasa yang disebut dengan penghargaan antar pribadi,
manajer memiliki sejumlah kekuasaan untuk mendistribusikan penghargaan interpersonal,
seperti status dan pengakuan.
b) Promosi
Manajer menjadikan penghargaan promosi sebagai usaha untuk
menempatkan orang yang tepat pada pekerjaan yang tepat. Kinerja jika diukur
dengan akurat, sering kali memberikan pertimbangan yang signifikan dalam
alokasi penghargaan promosi.
2. HUKUMAN
Hukuman mengacu pada
perilaku bila segera diikuti oleh presentasi atau oleh pencabutan atau
penghentian rangsangan yang menurunkan tingkat perilaku dimasa depan (Azrin dan
Holz, 1966). Hukuman(punishment) adalah sebuah cara untuk
mengarahkan sebuah tingkah laku agar sesuai dengan tingkah laku yang berlaku
secara umum. Dalam hal ini, hukuman diberikan ketika sebuah tingkah laku yang
tidak diharapkan ditampilkan oleh orang yang bersangkutan atau orang yang
bersangkutan tidak memberikan respon atau tidak menampilkan sebuah tingkah laku
yang diharapkan.
Jenis – Jenis
Hukuman/Sanksi
Ngalim purwanto
(1988) membagi sanksi (punishment) menjadi dua
macam yaitu :
1) Sanksi prefentif, yaitu
sanksi yang dilakukan dengan maksud atau supaya
tidak terjadi
pelanggaran. Sanski ini bermaksud untuk mencegah agar
tidak terjadi
pelanggaran, sehingga hal ini dilakukannya sebelum 40
terjadi pelanggaran
dilakukan. Contoh perintah, larangan, pengawasan,
perjanjian dan
ancaman.
2) Sanksi represif
yaitu sanksi yang dilakukan, oleh karena adanya
pelanggaran, oleh
adanya dosa yang telah diperbuat. Jadi sanksi itu terjadi
setelah terjadi
kesalahan.
2. Pentingnya Penghargaan dalam Organisasi.
Penghargaan adalah
ganjaran, hadiah, penghargaan atau imbalan yang bertujuan agar seseorang
menjadi lebih giat lagi usahanya untuk memperbaiki atau meningkatkan kinerja
yang telah dicapai” (Nugroho, 2006:5). Menurut Henri Simamora(2004:514) “.Hukuman adalah
insentif yang mengaitkan bayaran atas dasar untuk dapat meningkatkan
produktivitas para karyawan guna mencapai keunggulan yang kompetitif”. Dengan
adanya pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa pemberian reward dimaksudkan
sebagai dorongan agar karyawan mau bekerja dengan lebih baik sehingga dapat
meningkatkan kinerja karyawan.
Menurut Ivancevich, Konopaske dan Matteson dalam Gania
(2006:226) tujuan utama dari program penghargaan adalah:
a) Menarik orang yang memiliki kualifikasi untuk bergabung
dengan organisasi
b) Mempertahankan karyawan agar terus datang untuk bekerja
c) Mendorong karyawan untuk mencapai tingkat kinerja yang
tinggi
3. Implikasi
Penghargaan dan Hukuman pada Perusahaan.
Dalam berorganisai
misalnya, pemberlakuan metode Penghargaan dan Hukuman merupakan hal yang penting
untuk membentuk pribadi dari warga organisasi tersebut. Jika Hukuman
menghasilkan efek jera, maka penghargaan akan menghasilkan efek sebaliknya yaitu
ketauladanan, untuk membuat penghargaan dan hukuman dapat berjalan denga baik diperlukan
nya konsistensi yang dapat menjamin bahwa penghargaan yang diberikan haruslah
bersifat konkrit (bermanfaat), dan Punishment yang diberikan bersifat keras dan
tidak pandang bulu.
Secara teori, penerapan Penghargaan dan Hukuman secara konsekuen dapat membawa pengaruh positif, antara
lain:
· Mekanisme
dan sistem kerja di Suatu Organisai menjadi lebih baik, karena adanya tolak
ukur kinerja yang jelas.
· Kinerja
individu dalam suatu Organisasi semakin meningkat, karena adanya sistem
pengawasan yang obyektif dan tepat sasaran.
· Adaya
kepastian indikator kinerja yang menjadi ukuran kuantitatif maupun kualitatif
tingkat pencapaian kinerja para individu Organisai.
Pada dasarnya keduanya
sama-sama dibutuhkan dalam memotivasi seseorang, termasuk dalam memotivasi para
pegawai dalam meningkatkan kinerjanya. Keduanya merupakan reaksi dari seorang
pimpinan terhadap kinerja dan produktivitas yang telah ditunjukkan oleh
bawahannya; hukuman untuk perbuatan jahat dan ganjaran untuk perbuatan baik. Melihat
dari fungsinya itu, seolah keduanya berlawanan, tetapi pada hakekatnya
sama-sama bertujuan agar seseorang menjadi lebih baik, termasuk dalam
memotivasi para pegawai dalam bekerja.
SUMBER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar